Hans zimer

Free Music Sites
Free Music Online

free music at soundcloud

Minggu, 15 Oktober 2023

Creatio Ex Nihilo

Pada hakikatnya, alam semesta yang berisikan materi tidaklah bersifat qadim. Karena hakikat materi yang menjadi isi dari alam semesta adalah dapat tercipta dan dapat pula menjadi tiada, atau mendeterminasinya menjadi wujud lain. Seperti yang kita ketahui, bahwa segala yang ada pasti ada yang menyebabkannya ada. Sebagai contoh, kita dapat mengamati sebuah pohon yang memiliki kepadatan materi yang beragam. Mulanya ia berawal dari materi mati keempat elemen yang terus berevolusi hingga mendapatkan bentuk yang penuh menjadi sebuah pohon. Teori ini disebut dengan nama abiogenesis, teori yang mengatakan bahwa kehidupan dapat tercipta secara spontan dari keempat elemen dasar atau keempat benda benda mati. Baik, kita sudah mendapatkan titik awal dari sebuah materi yang kita amati, yakni sebuah pohon. Lalu, jika pohon dibakar sepenuhnya maka ia akan berubah menjadi hangus lalu menjadi abu, dari ada menjadi tiada, atau dari ada komplels menjadi ada primordial kembali, atau dapat disamakan dengan ketiadaan. Inilah yang menjadikan alam semesta tidak selalu ada, dapat hancur, hilang, atau lenyap sewaktu waktu. Sesuatu yang tidak selalu ada mustahil disebut Tuhan. Makhluk hidup jelas dapat berawal dan hidup spontan dari benda benda mati, lalu siapakah yang mengawali dan menciptakan benda benda mati tersebut? Ada dengan sendirinya sama saja dengan mengatakan bahwa materi dan alam semesta bersifat qadim, dan kita sudah mengetahui bahwa itu adalah mustahil. Jika kita mengatakan bahwa alam semsesta dan materi yang mengisinya ada secara kebetulan, maka konsep ini benar benar keluar dari rasio yang ada, yang menyebabkannya tidak masuk akal. Coba anda gambarkan dalam media dan alat alat anda tentang kekosongan sebuah ruang. Perhatikanlah, pada awalnya hanya ada ruang kosong tanpa ada atau diisi oleh apapun. Lalu bagaimana kebetulan sekonyong konyong menghadirkan meteri dalam ruang kosong tersebut yang melahirkan dan berevolusi menjadi materi materi lain yang mengisi ruang tersebut? Tak masuk akal bukan? Lalu, siapa yang menciptakan alam semesta beserta segala macam materi yang mengisinya? Karena alam semesta yang berisikan materi materi dapat tercipta dan dapat pula menjadi tiada, dapat disebabkan dan menyebabkan, ini mengindikasikan adanya sesuatu yang meng-ada-kan materi dan mengawali ke-ada-an yang lain. Dan itulah yang kita definisikan sebagai Tuhan, sang arsitek agung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar