Yang transenden (yang paling ghaib) sebagai bapa, yang kreatif
sebagai anak, dan yang imanen (yang dekat) sebagai roh kudus. Tuhan adalah satu
namun sebagai ketiganya sekaligus dan masing-masing karakter disebut oknum, dan
kaum Nasharan menyebut ini sebagai Trinitas atau tri tunggal. Bagi kaum Muslim
yang telah terbiasa dengan konsep ketunggalan Tuhan yang tak terbantahkan apa
pun caranya mungkin agak sedikit sulit untuk memahami doktrin yang satu ini
karena nyatanya doktrin trinitas ini agak terlalu bertele-tele dalam
menjelaskan konsep ketuhanannya yang memang hanya ada satu. Ada sebagian orang
yang meyakini bahwa konsep Trinitas adalah hasil perkawinan antara doktrin
tritunggal dari mesir kuno yang menuhankan Osiris-Isis-Horus dan berusaha mengconvert
atau menyelaraskannya dengan ajaran Nasharan pada zaman Konstantine yang agung,
dan tokoh yang paling terkenal di antara mereka ialah Athanasius dari Aleksandria
yang dengan gagahnya menyanggah konsep yang dikemukakan oleh Arius. Arius yang
beranggapan bahwa Yesus sama sekali tidak memiliki nubuat ketuhanan harus
berhadapan dengan Athanasius yang mengemukakan doktrin trinitas pada consili
Nicea. Singkat cerita doktrin Athanasiuslah yang diterima oleh sang kaisar
pagan yang bahkan hingga kematiannya yang bernama Konstantine yang agung yang
berkedudukan di konstantinopel (Istanbul).
Percaya atau tidak, doktrin ini sangat sukar dipahami bahkan oleh
kaum Nasrani itu sendiri. Sebagian theolog beranggapan bahwa ini adalah suatu
kelebihan bagi kehidupan theologis Nasrani dimana setiap orang yang kesulitan
memahami Tuhan akan dengan mudah memahami Tuhan itu sendiri karena tidak
memasukkan Tuhan kedalam konsep apa pun yang bersifat terbatas, dan perlu kalian
tahu bahwa ketidak tahuan seseorang kepada Tuhan adalah pengetahuan yang
tertinggi yang pernah dicapai oleh manusia (apofatik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar