Hans zimer

Free Music Sites
Free Music Online

free music at soundcloud

Rabu, 08 Februari 2017

Yesus





 Jesús Para saber más sobre personas que marcan la diferencia sostenible visita www.solerplanet.com:
Yesus, dalam keyakinan Nasharan ia dianggap sebagai domba Allah (agnus Dei) yang dikorbankan di tiang salib untuk menebus dosa yang diwarisi oleh adam (Original Sin) karena memakan buah terlarang (buah pengetahuan, yang membuat siapa pun yang memakannya akan memiliki pengetahuan yang sama seperti pengetahuan yang dimiliki oleh Tuhan, dan karena Adam dan Eve memakan buah ini sehingga dirinya dapat mengetahui dirinya telanjang dan dapat mati). Dosa ini lalu diturunkan ke anak cucunya dari generasi ke generasi hingga kematian Yesus di tiang salib barulah dosa itu terampuni. Karena kepatuhannya dan ketaatannya kepada Allah hingga kematiannya di tiang salib maka Allah mengangkatnya menjadi Tuhan (kata Paulus/pendapat personal, bukan argumen teologis) dan menjadi salah satu dari ketiga oknum yaitu sang anak. Perlu diperhatikan di sini bahwa pengertian anak Tuhan dalam Nasharan adalah metafora yang berarti bahwa Yesuslah orang yang paling dekat dengan Tuhan, mungkin dalam islam yang dapat dikatakan sebagai anak Tuhan tidak lain ialah nabiullah Muhammad SAW, namun islam tidak menggunakan metafora tersebut karena dapat meracuni banyak fikiran orang awam yang bersyaraf lemah dan mudah ditipu.
Bukan hanya itu, jika di dalam islam wahyu itu tertulis yang disebut sebagai Al-Qur’an lain halnya dengan Nasharan yang menganggap bahwa Yesus adalah firman yang hidup dan firman yang mendaging, itu artinya pengertian firman menurut Nasrani adalah tidak tertulis. Adapun sebagian perkataan Yesus yang diabadikan kedalam Al-Kitab yang selalu  mendapatkan refisi (versi Copynya) dengan harapan para pembaca dapat memahami setiap kata dengan benar. Injil setingkat hadist dalam islam. Perlu ditekankan di sini bahwa kitab injil kaum Nasharan yang asli tidak pernah mendapatkan refisi sekali pun, hanya terjemahannya saja yang mendapat refisi dan hanya versi revisinya yang boleh diedarkan. Berbeda dengan kaum muslim dimana kitab yang aslilah yang diedarkan, itu sebabnya dalam islam tidak mengenal refisi karena memiliki fersi aslinya.

Sekilas Tentang Trinitas




Yang transenden (yang paling ghaib) sebagai bapa, yang kreatif sebagai anak, dan yang imanen (yang dekat) sebagai roh kudus. Tuhan adalah satu namun sebagai ketiganya sekaligus dan masing-masing karakter disebut oknum, dan kaum Nasharan menyebut ini sebagai Trinitas atau tri tunggal. Bagi kaum Muslim yang telah terbiasa dengan konsep ketunggalan Tuhan yang tak terbantahkan apa pun caranya mungkin agak sedikit sulit untuk memahami doktrin yang satu ini karena nyatanya doktrin trinitas ini agak terlalu bertele-tele dalam menjelaskan konsep ketuhanannya yang memang hanya ada satu. Ada sebagian orang yang meyakini bahwa konsep Trinitas adalah hasil perkawinan antara doktrin tritunggal dari mesir kuno yang menuhankan Osiris-Isis-Horus dan berusaha mengconvert atau menyelaraskannya dengan ajaran Nasharan pada zaman Konstantine yang agung, dan tokoh yang paling terkenal di antara mereka ialah Athanasius dari Aleksandria yang dengan gagahnya menyanggah konsep yang dikemukakan oleh Arius. Arius yang beranggapan bahwa Yesus sama sekali tidak memiliki nubuat ketuhanan harus berhadapan dengan Athanasius yang mengemukakan doktrin trinitas pada consili Nicea. Singkat cerita doktrin Athanasiuslah yang diterima oleh sang kaisar pagan yang bahkan hingga kematiannya yang bernama Konstantine yang agung yang berkedudukan di konstantinopel (Istanbul).
Percaya atau tidak, doktrin ini sangat sukar dipahami bahkan oleh kaum Nasrani itu sendiri. Sebagian theolog beranggapan bahwa ini adalah suatu kelebihan bagi kehidupan theologis Nasrani dimana setiap orang yang kesulitan memahami Tuhan akan dengan mudah memahami Tuhan itu sendiri karena tidak memasukkan Tuhan kedalam konsep apa pun yang bersifat terbatas, dan perlu kalian tahu bahwa ketidak tahuan seseorang kepada Tuhan adalah pengetahuan yang tertinggi yang pernah dicapai oleh manusia (apofatik).