Adalah jiwa manusia di mana nalarnya seperti Dewa dan tempat tinggalnya adalah tubuh manusia, orang yang tidak mengenal jiwanya tidak bisa mengambil manfaat dari nalar dan tubuhnya, tetapi orang yang memiliki ilmu jiwa akan memiliki hidup yang bahagia dan penuh rahmat.
Rabu, 23 Juni 2021
Metafisika Keadilan
Hadirnya kesadaran akan ada-Nya ada-pencipta menimbulkan kuiditas yang merupakan pintu pintu hikmah yang dapat kita nikmati melalui tulisan ini, yang diantaranya: Memberikan sifat sifat wajib dan sifat mustahil akan-Nya. Jika ada-ciptaan telah menemukan dan membuktikan ada-Nya ada-pencipta, maka tahap selanjutnya adalah menetapkan sifat sifat wajib dan mustahil akan eksistensi-Nya yang merupakan konsekuensi real akan keber-ada-an-Nya dan keber-ada-an apa pun dan siapa pun yang tampak pada fenomena realitas. Seorang ayah tidak mungkin membunuh anaknya yang masih kecil terutama tanpa sebab musabab yang jelas, dan ada-pencipta pun tidak mungkin menghukum siapa pun tanpa sebab musabab yang jelas pula. Kehadiran ada-pencipta mengisyaratkan ada-Nya beberapa sifat, karena realitas menuntut ada-Nya definisi. Seperti sifat wajib pada fenomena air, karena ia ada dan menjadi bagian dalam realitas maka ada-ciptaan dapat memberikan aksiden kepadanya, seperti; jika di sentuh maka instrumen kita akan menjadi basah, jika di wadahi dan wadahnya diangkat maka ia memiliki berat, jika air tersebut menempati ruang yang terbuka maka ia dapat membuatnya menjadi penuh jika volumenya cukup. Jika berada pada suhu yang dingin air tersebut dapat menjadi keras karena membeku. Jika mendapat panas berlebih maka ia akan mengering dan menghilang. Sementara sifat mustahilnya adalah; tidak memiliki instrumen yang cukup untuk melakukan tugas kemakhlukkan, air tentu tidak dapat mengelak jika ia direbus atau dipanaskan hingga mengering, karena ia merupakan hyle mati.
Singkatnya, jika ada-pencipta telah terbukti sebagaimana ada-Nya, maka balasan akan setiap perbuatan pula pasti nyata dan benar ada-Nya, karena ada-pencipta merupakan bagian dari realitas maka Ia pun memiliki sifat, dan beberapa sifat-Nya antara lain; cinta dan kasih sayang yang maha luas (Arrahman, Arrahim) namun tetap adil dan tegas karena kuasa-Nya yang melahirkan sifat kehendak, bukan diam pasif maupun diam aktif. Karena sejak kapan diam-Nya ada-pencipta menjadi sebuah keunggulan? Kita tidak bisa menerima seorang pencuri berkeliaran bebas sementara kita hanya diam saja. Karena kasih sayang-Nya, Dia hadir bersama ada-ciptaan yang shaleh.
Dia adalah perbendaharaan yang tersembunyi, jika ada-ciptaan ingin mengetahui-Nya maka ia harus memberdayakan instrumennya dan meneguk segala macam manis-Nya pengetahuan akan-Nya. Atau mungkin ada-pencipta memiliki kehendak lain dengan memperkenalkan diri-Nya tanpa melalui instrumen yang terlatih. maujud juga menerima bahwa ada-pencipta memiliki sifat tanpa batas (Ein Sof) . Karena sifat tersebut merupakan keunggulan yang wajib dimiliki oleh ada-pencipta yang adi-kodrati. Karena keber-ada-an-Nya yang merupakan tanpa batas, maka Ia meliputi segala-Nya, baik alam dunia maupun alam malakut, di surga maupun di neraka, di sini atau di situ, namun Ia bukanlah ini dan itu. karena kemanapun kau berpaling di sanalah terdapat wajah-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)